[K.O.K] – Partai Persatuan Pembangunan (PPP), ikon politik Islam dengan lambang Kabah, kini menghadapi momen krusial jelang Muktamar.
Partai ini ditantang menemukan formulasi baru, memperkuat soliditas internal yang rapuh, menyusun strategi pemenangan yang inovatif, dan menjaga relevansi di tengah pusaran dinamika politik nasional.
Dalam program CNN Indonesia Inside Politics bersama Diana Valencia, diskusi hangat melibatkan Muhammad Romahurmuziy (Romy, Ketua Majelis Pertimbangan PPP) dan panelis seperti Hasanudin Abdurakhman (pelaku bisnis dan pendidik), Agung Baskoro (pengamat politik), serta Rafif Dzakwan (Ketua BEM Fakultas Sains dan Teknologi Univ. Al-Azhar Indonesia).
Namun, sorotan utama jatuh pada kritik pedas Hasanudin yang tajam.
Hasanudin Abdurakhman tak segan menyentil PPP dengan kritik yang menusuk, menyoroti kegagalan adaptasi sebagai biang kerok penurunan elektabilitas.
“Kita bicara politik ini selalu soal kontestasi. Siapa akan melawan siapa, siapa yang menang ujung-ujungnya tonjok-tonjokan ngga ada habisnya. Terus terang buat saya tuh eneg” ujarnya dengan nada tegas, merujuk pada kegagalan PPP lolos ambang batas parlemen di Pemilu 2024.
Ia menambahkan pedas, “Saya melihat partai-partai maupun elit politik itu, kaya anj#ng-anj#ng lapar, anj#ng-anj#ng rakus yang berebut daging kekuasaan. Rakyat cuma kebagian remah-remah nya”
Hasanudin menyarankan “PPP harus segera reformasi struktur, libatkan generasi muda, dan seimbangkan identitas Islam dengan kebijakan inklusif seperti ekonomi hijau dan pendidikan digital, jangan biarkan persepsi korupsi dan nepotisme terus menghantui.
“Sementara Romy optimis dengan kembali ke idealisme persatuan pembangunan, Agung Baskoro menekankan pembaruan kepemimpinan untuk koalisi strategis, dan Rafif Dzakwan mendorong kampanye digital untuk pemuda.
Secara keseluruhan, kritik pedas Hasanudin bukan untuk menjatuhkan, melainkan membangunkan PPP yang memiliki warisan kuat, tapi tanpa perubahan radikal, risiko terpinggirkan semakin nyata.
TONTON VIDEONYA KRITIK PEDAS HASANUDIN DI MENIT 06.08.
sumber: CNN Indonesia
