[K.O.K] – Sahabat K.O.K yang Insya Allah selalu dalam Keberkahan Rahmat Allah. Di dalam kehidupan yang penuh misteri ini, kematian seringkali menjadi topik yang membuat kita merenung.
Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk memahami bahwa segala urusan akhir hayat berada di tangan Allah SWT semata.
Di sinilah peran Malaikat Izrail muncul sebagai sosok yang penuh makna, bukan sebagai pembawa ketakutan, melainkan pengingat akan kebesaran Sang Pencipta.
Mari kita telusuri bersama kisahnya dengan hati yang terbuka, agar kita semakin dekat dengan ajaran agama kita.
Malaikat Izrail, yang sering disebut sebagai malaikat maut atau pencabut nyawa, adalah salah satu dari malaikat utama dalam Islam.
Meskipun namanya tidak disebutkan secara langsung dalam Al-Quran atau hadis shahih, seperti yang dijelaskan dalam kitab-kitab tafsir seperti At-Tadzkirah karya Imam Al-Qurthubi, mengenalnya sebagai pemimpin para malaikat yang bertugas mencabut nyawa.
Tugas sucinya ini meliputi mencabut ruh dari setiap makhluk hidup, mulai dari manusia, jin, hingga setan, ketika ajal mereka tiba.
Bayangkan, betapa luar biasanya kemampuan yang diberikan Allah kepadanya, Ia bisa menjangkau seluruh penjuru bumi, untuk menjalankan perintah Ilahi.
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam Surah As-Sajdah ayat 11: “Katakanlah: Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.”
Di sini, kita melihat betapa proses kematian adalah urusan yang sangat rahasia. Hanya Allah yang mengetahui waktu pasti ajal setiap makhluk, bukan Izrail, bukan pula malaikat lainnya.
Izrail hanyalah pelaksana setia, yang datang tepat saat perintah tiba. Ini mengajarkan kita untuk tidak bergantung pada ramalan atau takhayul, melainkan harus mempersiapkan diri dengan amal shaleh setiap hari.
Menariknya, proses pencabutan nyawa oleh Izrail tidaklah sama untuk setiap orang.
Bagi mereka yang beriman dan beramal baik, kedatangannya seperti hembusan angin sejuk, penuh kemudahan dan rahmat. Sebaliknya, bagi yang durhaka, proses itu bisa terasa berat dan menyakitkan.
Namun, di tengah keindahan ajaran ini, ada yang perlu kita renungkan bersama. Seringkali, masyarakat kita terjebak dalam mitos populer tentang Izrail, seperti menggambarkannya sebagai sosok menyeramkan dengan wujud mengerikan.
Padahal ini tidak didukung oleh sumber autentik Al-Quran dan hadis. Artikel ini bukan untuk menyalahkan, tapi untuk mengajak kita kembali ke sumber asli.
Jangan biarkan cerita rakyat atau film horor membentuk pemahaman kita tentang kematian.
Sebaliknya, manfaatkan umurmu dalam memperkuat iman, agar kita lebih fokus pada kehidupan akhirat daripada ketakutan sementara.
Dengan begitu, kita bisa hidup lebih bermakna, penuh syukur, dan siap menghadapi panggilan-Nya kapan saja.
Sahabat K.O.K, jadikan artikel ini sebagai pengingat hangat, bahwa kematian bukan akhir, melainkan pintu menuju keabadian.
Mari kita jadikan ini sebagai motivasi untuk berbuat baik, karena hanya Allah yang tahu rahasia waktu kita.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan membawa ketenangan untuk menginspirasi hati Anda. [w4-1]