[K.O.K] – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) baru saja mengumumkan penarikan produk udang beku merek Great Value yang dijual di jaringan ritel Walmart, setelah ditemukan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada sampel dari Indonesia.
Temuan ini berasal dari pengiriman oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS), dengan kadar Cs-137 mencapai 68,48 Bq/kg, angka yang dianggap rendah, tapi cukup untuk memicu alarm di AS.
Penolakan ini bukan yang pertama, FDA telah mendeteksi Cs-137 pada tiga batch udang Indonesia sejak Agustus 2025, dan kini kasus meluas ke produk rempah seperti cengkeh dari PT Natural Java Spice.
Sumber kontaminasi diduga berasal dari kawasan industri Cikande, Banten, yang kini ditetapkan sebagai zona Cs-137 oleh satgas pemerintah.
Cs-137, isotop radioaktif buatan manusia, bisa menimbulkan risiko kanker jika terakumulasi dalam tubuh, meski dalam kadar rendah.
Di tengah kontroversi, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan udang tersebut aman dikonsumsi. “Kandungannya sangat minimum, hanya 68, sementara ambang batas kita 500,” ujarnya usai rapat koordinasi di Graha Mandiri.
Pernyataan ini menuai kritik karena standar Indonesia (500 Bq/kg) lebih longgar dibandingkan FDA (1.200 Bq/kg), tapi AS menerapkan toleransi nol untuk kontaminasi semacam ini, mengingat asal-usulnya dari limbah nuklir.
Ahli dari IPB University menegaskan kontaminasi bukan dari industri perikanan, melainkan lingkungan, yang mempertanyakan pengawasan pemerintah atas kawasan industri.
Mengapa pemerintah buru-buru menyatakan aman tanpa investigasi mendalam?
Apakah ini mengorbankan kesehatan publik demi menyelamatkan ekspor?
Pakar lingkungan mendesak audit independen untuk mencegah kasus serupa, sementara konsumen diimbau waspada terhadap produk impor balik.
Pemerintah telah berkomunikasi dengan AS, tapi kepercayaan pasar internasional kini dipertaruhkan.